Sabtu, 17 November 2012
Membangun Kumunitas di hari pertama masuk...
Membangun Komunitas di Hari Pertama Masuk Sekolah
5 Juli, 2012 at 12:05 am
Oleh Primma Russanti
Guru Kelas 6 Sekolah Ciputra, Citraland, Surabaya
Minggu ini menjelang hari pertama masuk sekolah. Bila Anda seorang guru yang suka rutinitas, maka hal ini akan menjadi hal biasa karena sekolah Anda tentu sudah menyiapkan kegiatan rutin. Anda akan melakukannya sebagai suatu keharusan. Menjadi seorang guru di jaman era digital sekarang ini, apakah hal tersebut cukup? Jika Anda sudah mengajar selama 8 tahun misalnya, selalu melakukan hal yang sama setiap tahun ajaran baru, apakah hal tersebut tidak membosankan? Jika Anda sebagai guru sadar bahwa seorang guru harus mengikuti trend pendidikan dan berwawasan luas, maka Anda pada saat ini sudah mencari ide-ide kreatif untuk dilakukan di kelas Anda pada hari atau minggu pertama masuk sekolah.
Anda tentu bertanya, apa pentingnya menciptakan aktivitas di kelas pada hari pertama masuk kelas. Yang pertama adalah membangun kesan pertama. Orang berpendapat kesan pertama itu menggoda. Sebagai guru, Anda harus menciptakan kesan pertama pada murid-murid karena mereka akan berada di kelas Anda selama setahun ke depan. Menciptakan kesan pertama yang berkualitas akan menimbulkan kesan bahwa Anda adalah guru yang menyenangkan, kreatif, dan tidak membosankan dalam setahun ke depan. Yang kedua adalah menciptakan komunitas kelas, yaitu bagaimana membangun rasa saling memiliki diantara siswa satu dengan yang lain dan siswa dengan guru bahwa kelas adalah milik bersama, yaitu milik siswa dan guru. Untuk itu anggota di kelas tersebut harus mengenal karakter masing-masing, termasuk apa yang disukai dan tidak disukai, kebiasaan, nilai dalam keluarga, pengalaman menarik, perasaan, harapan dan sebagainya. Jadi antara anggota komunitas kelas, yaitu guru dan murid, tidak hanya kenal nama dan tempat tinggal, tetapi perlu juga mengenal lebih dalam siapa personal satu persatu di kelas. Ingat bahwa menjadi seorang guru di sekolah dasar harus kreatif dan berwawasan karena apa yang Anda berikan secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi pembentukan karakter dan pola piker murid di masa yang akan datang.
Di bawah ini beberapa ide-ide aktivitas yang dapat Anda terapkan pada hari pertama atau minggu pertama masuk kelas:
1. Siapa gurumu?
Ini mungkin seperti perkenalan biasa karena murid Anda tentu sudah mengenal nama Anda, dari mana asal Anda, dan dimana Anda tinggal. Anda bisa mengubah hal perkenalan biasa ini menjadi luar biasa dengan cara menulis beberapa kata kunci di papantulis tentang hobi, kesukaan, ketidaksukaan, judul buku, tempat wisata, dan lain-lain. Intinya tentang Anda sebagai seorang manusia. Mintalah murid-murid untuk menebak apa maksud kata-kata yang Anda tulis. Hal ini bisa divariasikan dengan cara memasukkan semua benda berharga atau tulis kata-kata tentang Anda di kertas. Masukkan ke dalam kardus yang dilubangi atasnya. Setiap siswa dapat mengambil satu kartu atau benda lalu menebak apa maksudnya.Misalnya Anda menulis kata udang. Murid dapat menebak bahwa udang adalah menu favorit atau alergi udang.
2. Getting to know
Setiap anak membuat tabel yang berisi antara 9 sampai 16 kotak. Setiap kotak diisi dengan pertanyaan yang menarik, misalnya siswa yang memiliki binatang peliharaan terbanyak, siswa yang membaca buku paling banyak selama liburan dan lain-lain. Prinsipnya setiap kotak diisi dengan pertanyaan yang berbeda. Dalam satu kelas harus menentukan pertanyaan yang sama. Oleh sebab itu diskusikan dengan murid terlebih dahulu. Setelah selesai, setiap murid berkeliling untuk mencari tahu jawaban setiap pertanyaan dengan cara bertanya, misalnya berapa jumlah binatang piaraanmu? Setiap anak harus menjawab dengan jujur. Jika sudah menemukan jawaban, tulis nama anak yang ditanyai. Setelah selesai, mulailah mendiskusikan hasilnya. Kegiatan ini bermanfaat untuk mengetahui sisi kehidupan orang lain yang menarik. Selain itu, permainan ini akan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi dan bersosialisasi karena setiap anak diharuskan bertanya dengan sikap sopan.
3. Akrostik
Akrostik adalah bentuk puisi yang ditulis berdasarkan huruf sebuah nama secara vertikal. Caranya ajaklah murid Anda menulis nama dengan huruf yang disusun secara vertikal. Setiap huruf pertama merupakan kata yang dapat dirangkai menjadi kalimat puisi yang mendeskripsikan tentang dirinya. Misalnya: TIA. T inggi dan langsing; I ndah bila tersenyum; A khlaknya terpuji. Bila sudah selesai, mintalah murid-murid untuk menukarkan puisinya dengan teman lain kemudian membacakannya di depan kelas. Permainan ini tampak sederhana, tetapi manfaatnya adalah siswa dapat belajar mengapresiasi dan menghargai orang lain karena pada saat teman membaca puisi tersebut, murid lain harus mendengarkan dan memperhatikan. Selain itu siswa dapat menambah kosa kata, kreatif dalam berpikir, dan percaya diri. Hasil puisi akrostik dapat dipajang di kelas dengan dihias yang menarik.
4. Dua bintang dua asa
Kegiatan ini merupakan bagian dari refleksi diri sendiri tentang kelebihan atau kompetensi diri setiap siswa dan ungkapan apa yang diinginkan. Di kertas, setiap individu menggambar lingkaran kecil di tepi baris. Pada lingkaran pertama dan kedua siswa menulis apa kelebihan mereka, misalnya saya dapat memimpin kelompok, saya gemar matematika, atau saya gemar menyanyi. Selanjutnya setiap siswa menggambar bintang. Pada bintang pertama dan kedua siswa menulis harapan mereka tentang kelasnya, gurunya, atau prestasi yang diinginkan. Diharapkan dengan kegiatan ini, selain melakukan refleksi, siswa dapat jujur pada diri sendiri apa yang diinginkan. Setelah selesai, mintalah beberapa siswa untuk membacakan hasilnya di depan kelas. Sesekali komentari dengan bertanya alasan mereka tentang harapan tersebut. Manfaat bagi guru adalah dapat melihat dengan jelas seperti apa harapan setiap murid terhadap temannya, kelasnya, diri mereka sendiri, dan gurunya. Setelah selesai, Anda dapat memajangnya di kelas.
Aktivitas di atas hanyalah sebagian kecil dari banyaknya ide yang dapat Anda cari di Internet. Googling saja. Kalau Anda mengalami kesulitan dalam bahasa Inggris, maka Anda dapat menggunakan fasilitas Google translate, meskipun hasilnya tidak seperti bahasa Indonesia yang baik dan benar tapi masih dapat dimengerti. Dengan Internet, Anda tidak akan kehabisan ide-ide kreatif untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan tapi tetap terkendali pengelolaannya. Buatlah siswa Anda kagum dan percaya bahwa Anda guru yang bisa diandalkan. Secara tidak langsung, hal ini akan meningkatkan motivasi belajar.
Jangan lupa, setiap kali selesai kegiatan, mintalah beberapa siswa untuk membacakan hasilnya atau menjelaskan manfaat atau hal positif kegiatan tersebut. Disinilah letak terciptanya komunitas kelas karena setiap siswa akan merasa apapun itu ada manfaatnya. Dengan berbagi pengalaman, siswa lain secara tidak langsung akan belajar dengan cara mendengarkan. Peran Anda di sini hanyalah sebagai fasilitator. Siswa Anda yang lebih aktif berperan di dalam proses belajar di kelas. Penegasan dari guru setelah siswa selesai berkomentar berupa ucapan terimakasih, luar biasa, bagus sekali, dapat meningkatkan rasa percaya diri dan membangun rasa diterima pada setiap siswa. Selamat mencoba! (Email: russanti@yahoo.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar